Petugas melakukan penyegelan (police line) terhadap container tersebut untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut. langkah ini diambil guna memastikan bahwa prosedur karantina terhadap barang yang masuk maupun keluar wilayah tetap sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Menurut salah satu sumber dilapangan yang dapat dipercaya kepada Para awak media dirinya mengatakan, container tersebut di Policeline Pihak Kantor Karantina berkaitan mengenai legalitas dokumen yang diduga "ilegal" dalam artian tidak sesuai oleh Peruntukan,dan bahkan lebih Parahnya lagi Pihak Pemilik barang yang mengirimkan barang beserta dokumen dengan melakukan jurus "tipu-tipu" agar akal bulusnya dapat berjalan dengan mulus.
"Iya memang benar sepengetahuan saya container
Tersebut di Police line Pihak Karantina diduga dokumen yang ada tidak sesuai dengan beberapa barang yang ada dalam container,belum lagi beberapa hal yang berkaitan dengan mekanisme administrasi dalam pengiriman barang yang telah dilanggar oleh Pihak Pemilik barang,"jelasnya.
Ketika dikonfirmasikan akan hal ini melalui Pihak Kantor Karantina sendiri menurut Edy Susanto selaku Gakkum Karantina Kalimantan Barat dirinya terkesan "mengelak" dan mengatakan belum mengetahui akan hal tersebut.
dan bahkan saat ini belum mendapatkan laporan dari bawahannya yang ada dilapangan.dan bahkan menurutnya dirinya berjanji dalam waktu secepatnya akan memberikan informasi akan hal tersebut terhadap rekan-rekan Media.
"Terus terang terkait akan hal tersebut saya belum mendapatkan informasi atau laporan dari Petugas yang ada dilapangan, nanti akan segera saya lakukan koordinasi dengan Petugas yang ada dilapangan dan selanjutnya akan saya informasikan kepada rekan-rekan media,"tuturnya.
Hingga berita ini ditayangkan berdasarkan Pantauan beberapa rekan-rekan awak media container tersebut masih berada disalah satu Pelabuhan area Kota Pontianak/Redaksi
Dance. M Pimpred Pontianak RedMOL.
.jpg)
